Selasa, 14 April 2015

Sedikitlah Tertawa

Oleh : Ummu Fahrian Ida

Yazid Ar-Raqasyi meriwayatkan dari Anas, bahwa dia berkata,
“Ketika Allah mengisra’kan Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam bersama Malaikat Jibril, tiba-tiba Rasulullah mendengar bunyi sesuatu yang jatuh.
Beliau bertanya kepada Malaikat Jibril, “Wahai Jibril, bunyi apakah itu ?”.
Jibril menjawab, “Itu bunyi batu yang di kirim oleh Allah ke dasar neraka jahannam. Allah telah menjatuhkannya sejak tujuh puluh tahun silam.
Dan baru terdengar suara jatuhnya sekarang ini.”
Maka Rasulullah semenjak itu tidak pernah tertawa kecuali hanya tersenyum manis.”
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, “Demi Dzat yang jiwaku ada dalam kekuasaan-Nya, seandainya kalian bisa melihat apa yang aku lihat, pasti kalian akan sedikit tertawa dan lebih banyak menangis.”
Para sahabat bertanya, “Apa yang Anda lihat, wahai Rasulullah ??.”
Beliau menjawab, “Yang aku lihat adalah surga dan neraka.”
Aisyah Radhiyallahu Anha bercerita yang artinya, “Tidak pernah saya melihat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tertawa terbahak-bahak sehingga kelihatan batas kerongkongannya. Akan tetapi tertawa beliau adalah dengan tersenyum.”
(Riwayat Al-Bukhari).
Abdullah bin Al-Harits menuturkan, “Tidak pernah aku melihat seseorang yang lebih banyak tersenyum daripada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.”
Jarir Ibnu Abdullah Radhiyallahu Anhu berkata, “Sejak aku masuk Islam, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam tidak pernah menghalangiku dan tidak pula memandangku melainkan sambil tersenyum.”
(diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim).
Bahkan Nabi Shalallahu Alaihi Wasallam pun pernah memperingatkan kita tentang tertawa, “Sedikitlah tertawa, karena banyak tertawa itu mematikan hati.”
(Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar